Sejak awal tahun 2008, sebenarnya pemimpin pasukan Taliban telah meminta para operator telekomunikasi untuk menonaktifkan jaringan. Taliban menuntut agar di malam hari tak ada lagi jaringan telepon yang beroperasi di seluruh wilayah Afganistan.
"Kami telah menginformasikan kepada operator telepon di Ghazni untuk mematikan sinyal ponsel, beberapa hari ini karena terkait dengan keselamatan kami dari serangan musuh," kata Juru Bicara Taliban Zabiullah Mujahid, seperti dilansir Reuters, Rabu (22/10/2008).
Taliban memang sering menghancurkan beberapa tower milik operator di wilayah selatan Afganistan. Perusakan fasilitas telekomunikasi itu juga menyebabkan sejumlah penduduk kesulitan untuk berkomunikasi terutama di saat-saat darurat.
"Kami ingin agar perusahaan telekomunikasi mematikan jaringan selama 10 hari dari sekarang," ujar Mujahid.
Saat ini, tercatat lima perusahaan operator telekomunikasi menguasai jaringan telekomunikasi Afganistan. Tiga dari lima perusahaan tersebut merupakan perusahaan asing yang telah menanamkan investasi jutaan dollar sejak tahun 2001.
Sementara itu, NATO dan pemerintah Afganistan menyatakan, tuntutan Taliban tersebut merupakan upaya Taliban untuk melindungi diri. Seringkali, masyarakat memberi informasi kepada pemerintah atau militer setempat tentang keberadaan Taliban lewat ponsel.
Wilayah Ghazni, yang hanya sekira dua jam perjalanan dari Kabul, tadinya merupakan wilayah yang aman. Sejak kedatangan milisi Taliban, situasi keamanan menjadi semakin memanas, bahkan beberapa jalan diblokir oleh pasukan Taliban.
Motivasi | Cerpen | Puisi | Kata Bijak By Khafi
Review BLog | Indonesian Blog 1 | Indonesian Blog 2 | Indonesian Blog 3 | Indonesian Blog 4 | Indonesian Blog 5 | Indonesian Blog 6 | Indonesian Blog 7 | Indonesian Blog 8 | Indonesian Blog 9 | Indonesian Blog 10
1 comments:
The destruction of telecommunications also caused communication difficulties for many residents, especially in emergency situations.
Post a Comment
Tinggalkan Pesan ya...