Jakarta - Setelah sebelumnya telah dikembangkan sebuah laptop yang dapat memindai organ dalam manusia, kini hanya dengan sebuah ponsel, penyakit yang bersarang di tubuh manusia bisa dilihat.
Itu semua berkat pemikiran para ahli di University of California, Berkeley. Para ahli ini menggabungkan scanner dengan ponsel, sehingga dengan ponsel tersebut dapat diketahui penyakit yang ada di organ dalam tubuh manusia.
Tentunya, kehadiran teknologi tersebut sangat bermanfaat khususnya bagi negara berkembang yang belum banyak tersentuh teknologi scanner macam ultrasound, sinar X dan teknologi lainnya.
Lazimnya teknologi pemindai organ tubuh terdiri dari scanner, prosesor, dan monitor video yang memiliki harga selangit. Misalnya, mesin ultrasound lengkap dengan berbagai komponennya dibandrol seharga USD 70 ribu atau sekitar Rp 644 juta. Oleh karena itu para ahli berusaha mengembangkan sebuah scanner portabel sederhana yang dapat ditautkan ke ponsel.
Ponsel tersebut akan mentransimisikan data mentah ke prosesor, kemudian gambar akan ditampilkan di layar ponsel. Scanner portabel tersebut terhubung ke ponsel dengan kabel USB dan diuji coba menggunakan kontainer berisi gel yang mensimulasikan jaringan payudara yang terkena tumor. Kemudian akan muncul sebuah gambar simulasi tumor di layar.
"Lebih dari separuh alat-alat medis di negara berkembang tidak terpakai atau rusak karena terlalu rumit atau mahal untuk digunakan. Teknologi yang kami kembangkan harganya tidak mahal dan dapat dijangkau oleh tim medis di negara-negara berkembang, sehingga mereka dapat dengan lebih mudah mendiagnosa kondisi pasiennya, " papar Boris Rubinsky salah satu ahli di Berkeley, seperti dikutip detikINET dari Foxnews, Sabtu (3/5/2008).
Yair Granot salah satu tim peneliti menandaskan, "Kita dapat melihat film utuh di iPod, berarti ukuran layar ponsel mestinya tidak menjadi hambatan di sini."
0 comments:
Post a Comment
Tinggalkan Pesan ya...