Penurunan Tarif Seluler Redam 'Amukan' Inflasi

Jakarta - Inflasi April sebenarnya bisa 'mengamuk' lebih tinggi dari 0,57%. Semua karena penurunan tarif pulsa telepon seluler, yang telah memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi di bulan April 2008 sebesar 0,21%.

Hal tersebut disampaikan disampaikan Kepala BPS Rusman Heriawan dalam konferensi pers di kantor BPS, Jalan DR Sutomo, Jakarta, Jumat (2/5/2008).

"Kalau tidak ada penurunan tarif telepon seluler ini, inflasi itu bisa lebih tinggi dari 0,57%. Jadi inflasi itu kalau tidak penurunan tarif ini, itu 0,57% ditambah 0,21% tadi. Jadi cukup tinggi," jelas Rusman.


Selain itu, penyumbang deflasi di bulan April karena penurunan harga beras. Rusman mengatakan, penurunan harga beras menyumbang deflasi 0,09%.

"Selain tarif ponsel dan beras tersebut, ikan segar dan cabe merah juga menyumbang deflasi sebesar 0,05% di bulan April," katanya.

Inflasi pada April, dikatakan Rusman, memang jauh lebih jinak jika dibandingkan inflasi Maret 2008 yang sebesar 0,95%.

"Inflasi year on year memang cukup tinggi 8,96% karena pada April 2007 terjadi deflasi sebesar 0,16%. Karena itu, yang perlu diwaspadai adalah bulan Mei. Jika Mei lebih tinggi tingkat inflasinya dibandingkan Mei 2007 yang sebesar 0,10%, maka year on year-nya bisa tembus 9%," papar Rusman.

Share this post!

Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan Pesan ya...

Related Posts with Thumbnails