Nokia Tetap Bidik Emerging Market Meski Sudah Kuasai 40%

JAKARTA - Nokia hari ini memperkenalkan tiga produk terbarunya yang dikategorikan terjangkau oleh Nokia Indonesia, yakni Nokia 5000, Nokia 2680, dan Nokia 1680. Ketiga ponsel ini diyakini mampu memperkuat posisi Nokia di emerging market.

"Maksud kami emerging market itu adalah kategorisasi wilayah-wilayah yang growth pasarnya tinggi, seperti pasar Indonesia, India, dan China," tutur country manager Nokia Indonesia Hasan Aula di Plaza Bapindo, Jalan Jendral Sudirman, Kamis (22/5/2008).


Menurut Hasan, masyarakat emerging market menginginkan tuntutan lebih banyak dari ponsel mereka, baik fungsi, fitur, dan desain, dengan perbedaan taraf pendapatan yang dimiliki," katanya. "Untuk itu, kali ini kami coba tawarkan produk yang sekiranya dapat mengekspansi segmen pasar ini, misalnya dengan menawarkan ponsel kamera dengan besar resolusi tertentu namun dengan harga yang terjangkau," imbuhnya.

Sementara itu, Nokia juga mengatakan bahwa pasarnya tidak hanya pada entry market (first time buyers), tetapi juga replacement market. "Lebih dari 50 persen dari total seluruh segmen market kita adalah entry-level, namun tingkat replacement market kami pun tinggi, bahkan tidak hanya terjadi di pasar high-end user, tetapi juga low-end user. Ini sudah terjadi secara natural. Penetrasinya sama-sama tinggi. Memang, persentase hi-end relatif lebih besar," Hasan memaparkan.

Secara global, menurut Hasan Aula, market share Nokia adalah sekira 40 persen, tapi ia mengaku tidak berwenang untuk memaparkan market share di Indonesia.

Share this post!

Bookmark and Share

0 comments:

Post a Comment

Tinggalkan Pesan ya...

Related Posts with Thumbnails